Tak terasa
sudah 2 tahun, sebut saja Raka seorang anak yg masih bau kencur, anak kemarin
sore yg mencoba untuk hidup mandiri, sebenarnya si raka sudah cukup mandiri ,
semenjak STM si raka sudah menjadi kuli di pasar harjodaksino , pasar tradisional
yg terletak di selatan kota solo atau surakarta pasar yg menjadi tempat di gantungkan nya
nasip dan penghidupan para pedagang kecil, penjual sayur dan pengrajin tempe
bahkan bapak bapak tukang becak yg selalu setia menunggu pelanggan yg masih mau
sedikit berbagi rizky , maklum banyak nya sepeda motor sedikit banyak
mengurangi pendapatan dan penghasilan dari bapak bapak penarik becak ini
Raka masih
saja terdiam, melamun memikirkan bagaimana kabar dan sanak saudara nya di
kampung, kampung yang sudah tidak bisa di sebut kampung karena kanan kiri dan
depan belakang sudah banyak rumah rumah besar yg notabene sudah tidak
menggambarkan keunikan dan kearifan dari suatu kampung akan tetapi sudah bisa
di sebut kota, kota tempat banyak orang berfikir pragmatis dan berfikir
individualis, boleh lah kampung mempunyai bangunan besar dan mewah serta garasi
mobil di beranda, hanya sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan asal jiwa
penghuni di dalam nya masih menerapkan prinsip guyup rukun ,prinsip sederhana yg sudah di
jalan kan leluhur masyarakat jawa yg terbukti sudah sangat efektiv menjadi
lambang keadilan dan kemakmuran warga masyarakat pedesaan
Raka pergi
merantau 3 tahun lalu, dan sekarang di tugaskan di daerah teluk timbau, yg
terletak di kalimantan tengah setelah sebelum nya cukup lama di tugaskan di
daerah paring laung daerah yg masih juga terletak di kalimantan tengah, tetapi
bila di ukur jarak antara teluk timbau dan paring laung adalah 121 km atau bila
menempuh perjalan mengunakan speedboat berkisar antara 7 jam, itupun harus oper
di kota yang bernama buntok
Disini, di
teluk timbau, memang raka hanya sebagai staff junior, staff yang mengurusi
kegiatan operasional pelabuhan, pelabuhan yg masih bagian dari astra
internasional dan jardine sebagai pemilik nya, siang malam 24 jam sehari dalam
satu minggu, pelabuhan bongkar muat batubara yg tidak pernah berhenti
beraktivitas,kecuali jika air surut di bulan kemarau seperti saat ini antara
bulan agustus dan september, kapal kapal tongkang yg di tarik oleh kapal
tugboat tidak bisa berlayar karena terdampar di pinggir sungai barito dan
praktis mereka tidak bisa mengisi kapal tongkang mereka dengan batubara dan terpaksa harus menunggu hujan tiba,
sembari berharap agar sungai kembali pasang dan kapal mereka dapat berlayar
lagi
Banyak orang
orang seperti raka di sini, masih muda enerjik dan dalam puncak semangat
semangat nya untuk bekarya, mencari penghasilan agar bisa dikirim ke kampung
sekedar membantu perekonomian keluarga, tapi satu kegelisahan yg bergelayut di
hati Raka, lebaran tahun ini si Raka tidak bisa pulang, tidak bisa menikmati
berkumpul dengan saudara dan sanak familinya di kampung di sukoharjo sana, duh
gusti, si raka hanya berharap keluarga nya sehat sehat saja di rumah dan tidak
mendapat halangan dan cobaan yg berarti
Lalu si raka
coba tersadar dan menyuruh pergi pikiran pikiran tersebut dari kepala nya yag
terbungkus peci hitam, sudah waktunya maghrib waktunya berbuka, berbuka dengan
kue ala kadar nya di surau bersama banyak orang yg tentunya bernasip sama ,
tidak bisa menghabiskan lebaran dan merasakan idul fitri di rumah, mungkin
harus cepat cepat menghilangkan istilah mudik dari kamus mereka agar tidak
merasakan hal yg di sebut kecewa, si raka mengambil teh kotak di ujung meja di
dalam surau dan mendengarkan mas dzulfikar, seorang pengantin baru yg harus
rela meninggalkan istri nya di salatiga untuk kembali bertugas di teluk timbau,
pegawai staff junor sekaligus takmir dari surau al manar ini, sambil menepuk
bahu si Raka dan berkata “ tidak usah terlalu di fikirkan, lebaran di manapun
sama asalkan fitri” dan si Raka mengangguk tanda faham dan tersadar bahwa dia
beruntung bisa berlebaran dengan teman teman nya disini, keluarga baru yg
saling mengisi dan berbagi dalam kebaikan bahkan di tempat yg terpencil ini ,di
tengah hutan desa teluk timbau kecamatan kapuas hilir barito selatan ...
Rizky ardian
pratama..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar